Drama kerajaan selalu punya daya tarik tersendiri, terutama dari era Dinasti Joseon. Sejauh ini sudah lebih dari 80 judul drama Korea yang mengambil era tersebut sebagai latar belakang. Antara lain, 100 Days My Prince, Mr. Queen, The Crowned Clown, hingga drama terbaru yang bikin penasaran, Viu Original Lovers of the Red Sky. Rupanya, Joseon merupakan dinasti terakhir di Korea.
Banyak hal bisa digali dari dinasti tersebut, mulai dari ide cerita, adegan-adegannya, sampai seluk-beluk bangunan istana. Ini beberapa hal yang sering ada dalam drama-drama sejarah.
1. Raja Taejong dan Raja Sejong
Keduanya adalah dua raja paling terkenal pada periode Dinasti Joseon. Raja Taejong menjadi sangat dikenal, karena melakukan gebrakan yang menggemparkan istana, yaitu mengeluarkan peraturan yang berlaku merupakan persetujuan raja, menghapus hak istimewa para menteri, petugas pemerintah, dan aristokrat, serta mengubah undang-undang pajak yang terbukti malah membuat pendapatan negara menjadi dua kali lipat. Sosoknya menjadi kontroversial, karena dia tidak ragu menyingkirkan bahkan membunuh saingan dan kerabatnya yang menghalangi dia untuk memerintah dengan adil bagi rakyatnya.
Raja Taejong menyerahkan tahta kerajaan kepada anaknya, yaitu Sejong. Raja Sejong menumpas bajak laut di pesisir timur, juga membangun empat benteng dan enam pos jaga di perbatasan utara untuk melindungi rakyatnya yang tinggal di Manchuria. Selama pemerintahannya, banyak kemajuan dalam ilmu pengetahuan, pertanian, pengobatan tradisional dan sastra, dengan mulai digunakannya Hangul, alfabet Korea.
2. Istana Changdeok
Istana ini didirikan pada 1405 tidak jauh dari ibukota. Awalnya istana dibangun sebagai tempat istirahat raja, kemudian fungsinya bertambah sebagai tempat acara resmi untuk jamuan makan para pejabat. Pada abad ke-16 Istana Changdeok hancur karena kayu-kayunya mulai lapuk. Ketika dibangun kembali, istana ini juga sempat mengalami berkali-kali kebakaran.
Pada awal abad ke-20 istana ini sempat dibangun kembali, diperbarui, dan pada 1980 direstorasi besar-besaran. Beberapa bangunan yang sempat runtuh didirikan kembali, sehingga kini mendekati penampilan istana aslinya.
3. Busana yang khas
Hanbok, busana tradisional Korea yang dipakai sehari-hari ternyata memiliki banyak lapisan. Setiap lapisan memiliki nama, seperti jeogori, chima, sokchima (sokbaji), dan durumagi. Jeogori adalah atasan untuk pria dan wanita yang menutupi bagian bahu, lengan, dan dada. Namun, modelnya berbeda.
Untuk pria panjang jeogori di bawah pinggang, dengan padanan berupa celana lebar. Saat keluar rumah, mereka menggunakan mantel yang disebut durumagi. Untuk acara penting, mereka menggunakan gat, topi yang terbuat dari anyaman rambut kuda. Sementara untuk wanita, panjang jeogori hanya sedikit di bawah dada. Chima yang berbentuk rok lebar menjadi pasangannya. Di balik chima mereka mengenakan sokchima, yaitu celana panjang untuk menutupi kaki yang dipakai di balik chima.
Para bangsawan atau kelas menengah atas mengenakan busana dari sutra bermutu tinggi dengan warna-warna cerah dan lembut. Untuk menghangatkan badan, yang wanita akan memakai mantel dari tenunan benang rami, sedangkan pria mengenakan duruagi, yaitu mantel sebatas lutut. Sedangkan masyarakat kelas bawah hanya boleh mengenakan bahan biasa berwarna abu-abu kusam. Yang paling cerah pun hanya merah muda dan hijau muda.
4. Makanan para raja
Di setiap serial kerajaan bisa dipastikan ada adegan makan. Bukan satu dua jenis makanan, tapi banyak jenis diletakkan dalam mangkuk dan piring porselen atau tembaga. Mengenal makanan Korea harus juga mengenal nama Dae Jang Geum. Perempuan ini adalah tokoh nyata, namanya disebut tujuh kali dalam manuskrip sejarah Dinasti Joseon.
Awalnya dia hanyalah seorang juru masak, lalu naik pangkat menjadi kepala dapur istana. Karena dia selalu memasak makanan sehat dan menyembuhkan beberapa penyakit keluarga raja, Jang Geum pun diangkat menjadi tabib istana. Ini beberapa makanan sehatnya:
- Guksu, mie tipis dari gandum, dihidangkan dengan kaldu ikan teri atau kaldu sapi.
- Tteok Mandu Guk, sup pangsit dengan kue beras disajikan untuk tahun baru.
- Saengchae, irisan lobak yang dibumbui dengan bawang putih, bawang merah, cuka, gula, garam, cabai, dan biji wijen panggang.
- Jjim, hidangan yang terdiri dari daging ikan, daging atau iga sapi yang dikukus atau direbus.
- Gui, hidangan yang terdiri dari daging sapi, babi, ikan, juga jamur.
- Hoe, irisan tipis ikan yang disantap dengan campuran cuka.
- Sinseollo, disajikan dalam wadah khusus (pot) berisi daging, ikan, sayuran dan dimakan bersama kaldu.
- Dubu Jorim, tahu goreng yang direbus dalam saus kedelai dan bumbu lain.
- Jang, saus kedelai yang dibuat secara alami untuk pelengkap makanan.
- Jeonyhuwa, bentuknya semacam martabak tipis terbuat dari tepung, telur, irisan sayur, daging ayam atau ikan.
- Gangjeong, nasi ketan yang digoreng lalu dilapisi wijen dan madu.
5. Ilmu dan teknologi
Raja Sejong merupakan salah satu raja yang sangat menyukai seni, budaya, dan teknologi. Ia menghargai orang-orang pintar, walaupun mereka hanya rakyat biasa. Pada masa pemerintahannya banyak sekali penemuan ilmiah, antara lain mesin pertanian, sistem pengairan sawah, dan jam air. Ada juga kalender, yang mampu memprediksi fenomena, seperti gerhana matahari dan jam astronomi yang mampu menunjukkan posisi benda langit.
Pada masa pemerintahan Raja Taejong, seorang ilmuwan berhasil membuat peta daratan Cina, Korea, dan Jepang.
6. Lukisan dan Keramik
Kala itu lukisan dan keramik merupakan salah satu hasil karya seni yang hanya boleh dimiliki keluarga kerajaan. Pelukis maupun pembuat keramik dipekerjakan hanya untuk raja. Beberapa di antaranya malah tinggal di lingkungan istana.
Salah satu keramik mahal adalah stoples keramik porselen putih berbentuk bulat yang menyimbolkan bulan dan kesederhanaan. Keramik porselen ini tidak boleh dibuat sembarangan. Produksinya dikontrol oleh biro khusus jamuan makan keluarga kerajaan.
7. Kisaeng (Gisaeng)
Mereka adalah wanita penghibur para raja, bangsawan, dan tamu-tamu kerajaan. Keberadaan kisaeng dilegalkan oleh pemerintah. Kadang-kadang kisaeng bisa menjadi mata-mata, karena mereka banyak tahu informasi penting atau rahasia kerajaan.
Kisaeng dilatih agar mahir menari, menyanyi, melukis, bermain musik, atau membaca puisi. Mereka tak hanya pandai menghibur, tapi juga terampil dalam pengobatan dan jahit-menjahit. Walau berpenampilan cantik dan memiliki keterampilan, kisaeng tetap berada di kelas paling rendah dalam masyarakat.
Nonton Streaming / Download Lovers of the Red Sky Sub Indo di Viu
Saksikan drama kerajaan terbaru berlatar di era Joseon yakni Viu Original Lovers of the Red Sky yang tayang secara eksklusif di Viu setiap Senin dan Selasa, mulai 30 Agustus 2021. Jangan lewatkan untuk nonton streaming atau download Lovers of the Red Sky sub Indo di Viu sekarang!
Yuk nonton Lovers of the Red Sky sub Indo sekarang!
Leave A Comment