Momen Ren Menyelamatkan Gorya di F4 Thailand: Boys Over Flowers

Di drama Thailand yang hit ini, sejak awal Gorya (Tontawan Tantivejakul/Tu) sudah bertekad untuk ‘tidak terlihat’ oleh F4, geng berisi 4 siswa super kaya yang kerap menindas siswa lain. Soalnya, ketika seorang siswa membuat masalah dengan F4, seluruh siswa di sekolah bisa mem-bully siswa tersebut. Maka, agar hidupnya tenang dan bisa bertahan di sekolah internasional itu hingga lulus, Gorya pilih menjauh dari mereka. 

Namun, pada satu titik Gorya tak lagi bisa menghindar. Akibatnya, dia jadi murid perempuan pertama yang menjadi target bully. Ke mana dia harus lari dan menyelamatkan diri, jika siswa satu sekolah mengejarnya? Untunglah ada Ren (Jirawat Sutivanichsak/Dew), anggota F4 baik hati yang sering kali muncul sebagai penyelamat hidupnya. 

Di momen apa saja Ren hadir seperti superhero bagi Gorya di F4 Thailand: Boys Over Flowers? 

1. Membekap mulut Gorya

Karena membela temannya yang nyaris di-bully oleh leader F4, Thyme ( Vachirawit Chivaaree/Bright), Gorya jadi sasaran bully baru. Begitu menerima kartu merah di lokernya, Gorya sebetulnya sudah lari menyelamatkan diri. Tapi, ketika kembali ke sekolah, dari lantai atas ia diguyur dengan air kotor oleh sekelompok gadis kaya. 

Kesal karena perlakuan mereka, Gorya lari ke atap gedung sekolah dan berteriak mengungkapkan kekesalannya. Mendadak ada suara yang bilang bahwa tempat itu tadinya sepi, sebelum Gorya datang dan berteriak-teriak. Ketika tahu bahwa yang bicara adalah Ren, anggota F4 juga, Gorya ingin beranjak pergi. Tapi, tangannya malah ditarik oleh Ren, badannya didorong merapat ke tembok, dan mulutnya dibekap agar tidak berteriak. 

Tak lama muncul orang-orang yang mengguyurnya, mencari-cari dia. Tapi, Ren bilang tidak melihat siapa-siapa dan mereka pun pergi. Ren bilang, tempat itu cukup sepi, kalau Gorya mencari tempat persembunyian. Lalu, dia melangkah pergi. Kali ini Gorya selamat dari aksi bully yang parah. 

2. Mengusir penindas Gorya

Gorya bersembunyi di atap sampai jam sekolah bubar, bahkan sampai hari mulai gelap. Setelah dirasa aman, ia turun dan kembali masuk gedung sekolah, membuka loker dan hendak mengambil barang-barangnya. Tapi, ternyata 3 siswa pemuja Thyme masih ada di sekolah dan mengincar dia. Mereka menyeret Gorya ke gudang dan berusaha memotret wajah Gorya yang ketakutan. 

Gorya tidak mau kalah begitu saja. Ia menggigit tangan salah satu dari mereka, dan menendangnya hingga jatuh. Kesempatan itu ia gunakan untuk mencoba lari. Tapi, usahanya gagal. Bajunya ditarik-tarik hingga kancingnya terlepas, sampai Gorya menjerit-jerit dan menangis keras. 

Dari belakang mereka muncul Ren, yang rupanya memanfaatkan gudang itu untuk tidur siang. Dengan wajah kalem, ia menyuruh mereka untuk menghentikan aksi mereka. Meski mereka bersikeras ingin mengerjai Gorya demi Thyme, Ren bilang aksi itu sudah cukup dan menyuruh mereka pergi. 

3. Menyalakan air pemadam api 

Beberapa saat Ren memperhatikan Gorya yang masih menangis sambil terduduk di lantai, meski penindasnya sudah pergi. Ketika tangis gadis itu mereda, Ren menyuruhnya pulang. Tapi, Gorya bilang bahwa permainan ini baru akan selesai, jika ia keluar dari sekolah. Ia mendengar para siswa di sana berniat membuatnya keluar hari ini juga. Gorya juga tahu, para penindasnya masih ada di sekitar sekolah dan menunggunya keluar dari gudang. 

Ren berpikir sejenak, lalu mengambil lighter dan menyalakannya tepat di bawah sensor alarm kebakaran, membuat semua penyemprot air di dalam gedung sekolah menyala bersamaan. Tiga pem-bully Gorya pun langsung kabur. Dengan tenang Ren bilang, “Sekarang sudah aman, kan?’ sambil tersenyum sangat manis. 

4. Membetulkan hitungan waktu

Hana (Wanwimol Jaenasavamethee/June), teman baru Gorya pindahan dari Amerika, dapat kartu merah di lokernya. Bukan karena dia membuat masalah, melainkan karena dia adalah teman Gorya, yang berani melawan Thyme. Hana pun dibawa ke Stadion Kocher. Seorang pendukung F4 sudah siap mencukur kepala Hana dengan clipper. Gorya berteriak, menyuruh mereka berhenti, sambil mendekati Hana. 

Thyme tiba-tiba berdiri dari sofa tempatnya ‘bertakhta’, lalu merebut clipper itu. Dia bilang, kalau Gorya mencukur rambutnya saat itu juga, ia akan membebaskan Hana. Demi menolong temannya, Gorya mengambil clipper tersebut dan dengan ragu mendekatkan alat itu ke kepalanya. 

Mendadak Ren muncul dari kejauhan. Dengan santai dia bilang, “Jawabanmu kemarin salah.” Semua mata langsung tertuju padanya. Ren lalu berjalan menuruni tangga, mendekati Gorya. Dia bilang perbedaan waktu antara Thailand dan Prancis pada bulan ini hanya 5 jam, bukan 6 jam. Sebelumnya Ren memang pernah bertanya kepada Gorya soal perbedaan waktu itu. Tanpa berkata apa-apa, Thyme berjalan menjauhi mereka dan meninggalkan Gorya. Gadis itu pun selamat lagi dan rambutnya tetap utuh. 

Nonton Streaming / Download F4 Thailand: Boys Overs Flowers Sub Indo di Viu

Drama F4 Thailand: Boys Overs Flowers tayang secara eksklusif di Viu setiap Sabtu, mulai 11 Desember 2021. Jangan lewatkan untuk nonton streaming atau download F4 Thailand: Boys Overs Flowers sub Indo di Viu ya!